Sabtu, 21 November 2009

TEORI TERBENTUKNYA MUKA BUMI

1. Teori Kabut ( Hipetensis Nebula )
Pada tanggal 1724 – 1804 hiduplah seorang ahli ilmu pasti dan ilmu alam yang bernama Umanuel Kant. Beliau menulis buku yang berjuduk sejarah ilmu dari alam dan teori tentang langit. Diterangkan berdasarkan hukum-hukum newton pd thn 1755. beliau menjelaskan bahwa bumi terjadi karena adanya kabut pertama yang terdiri atas sekelompok “debu-debu kosmis”, karena adanya gaya tarik menarik antara benda-benda yang halus (debu) tersebut terjadilah gumpalan-gumpalan yang merupakan bola. Pada tahun 1796, seorang ahli astronomi dan ilmu pasti dari Perancis yang bernama Pierre Simon Marquis de laplace (1749-1827) telah menyusun teori tentang terjadinya Planet-planet, beliau mengatakan bahwa semula ada gumpalan kabut ( kabut pertama) yang sangat panas dan berpijar. Walaupun ada sedikit perbedaan antara teori kant dan laplace, namun kesamaan bahasan mengenai kabut Planet membuat teori Kant dan Laplace terkenal dengan sebutan satu nama, yaitu kabut Kant-Laplace

2. Teori Planetisimal
Tahun 1905, Thomas c. chamberlin dan forest r. moulton dari cicago (USA) mengatakan bahwa ratusan juta tahun yang lalu ada sebuah bintang yang mendekati matahari dan menimbulkan gaya tarik-menarik. Lalu lepaslah sebagian massa dari bola gas ( matahari ) tersebut dan beberapa cabang yang mencuat keluar dan seakan sealan terjadi kabut pilin ( kabut spiral ) lalu perhimpunan kabut pilin ini akhirnya menjadi mampat, lalu menjadi inti yang banyak menarik planetisimal-planetisimal tersebut sehingga jadilah planet

3. Teori Pasang Surut
Teori ini di kemukakan oleh sir H. Jeans ( ahli Atrofisika ) dan haroid Jeffreys ( ahli geofisika ) keduanya dari Inggris. Teori yang dikemukakan adalah teori pasang ( The tidal teory ) teori ini menyatakan bahwa bumi dan planet-planet lain terbentuk ketika ada sebuah bintang besar ( matahari ) yang didekati oleh sebuah bintang besar lainya, keduanya makin lama makin dekat tetapi tidak sampai bertabrakan, gaya tarik menarik pun terjadi dan terbentuk gumpalan-gumpalan bola gas lalu membulat berangsur-angsur menjadi dingin dan padat. Lalu terbentuk planet-planet yang lebih besar / planet yang mengelilingi matahari kita

4. Big Bang
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau: "Dia Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.
5. Proto Planet
Proto planet merupakan embrio planet didalam piringan yang tarik menarik satu sama lainnya secara gravitasi dan bertubrukan. Proto planet akan saling mengganggu orbit satu sama lainnya dan bertabrakan membentuk planet (terjadi coalesce yang membentuk planet). Teori proto planet dikemukakan McCrea pada tahun 1960 dengan ide awal, pembentukan bintang dan planet harus dipertimbangkan secara bersamaan. Tak mungkin pembentukan planet dipertimbangkan tanpa memikirkan bagaimana bintang terbentuk. Untuk mendukung idenya, McCrea kemudian membangun teori untuk mendukung keberadaan idenya tersebut. Teori tersebut menunjukkan pembentukkan sebuah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar